Selasa, 17 November 2015

Budidaya Lobster Air Tawar

MAKALAH

BUDIDAYA LOBSTER AIR TAWAR

D

I

S

U

S

U

N

Oleh

Nama :Muhammad Aidil Huda J

Nrp ;50144110771

 

Teknologi Pengolahan Sumberdaya Perairan

Teknologi Akuakultur

Sekolah Tinggi Perikanan

BAPPL SERANG

 

Daftar Isi ……………………………....................................…i

Kata Pengantar………………………....…...............................ii

Pendahuluan………………....................................................4

Bab 1: Perkenalan………………….....................................…..5

Bab 2 : Pembahasan…………………….....................................7

2.1 Karakteristik Lobster Air Tawar……………………………....7

2.2 Menentukan lokasi budidaya……………..…………………….9

2.3 Kualitas Dan Sumber Air………………………….…………..10

2.4 Wadah Pemeliharaan ……………………………..…………...12

2.5 Tahap Pembesaran Benih…………………………..………….13

2.6 Pemanenan…………………………………………..………….15

2.7 Pengemasan ……………………………………………………15

Bab 3: Kesimpulan dan Saran………………..........................17

3.1 Kesimpulan…………………………………….………………17

3.2 Saran………………………………………….………………..17

Daftar Pustaka

 

 

 

                                                           Kata Pengantar

Sejak pertengahan 2005, permintaan lobster air tawar terus meningkat, terutama lobster untuk konsumsi.Namun, ada kendala yang dihadapi di pasaran, yaitu ketersediaan lobster yang sangat terbatas. Hal ini dikarenakan proses pembesaran lobster yang dilakukan oleh peternak selama ini membutuhkan waktu cukup lama, yaitu sekitar 6-8 bulan. Kini, ditemukan teknik pembesaran lobster sudahair tawar secara cepat, yaitu hanya sekitar 5 bulan lobster sudah bias dipanen sebagai lobsterkonsumsi.

Kalau teknikkonvensional menggunakan bak dan akuarium untuk pembesaran, maka salah satu teknik pembesaran lobster secara cepat melakukan di kolam empang, yaitu kolam dengan bagian dasar tanah ditambah teknik pemeliharaan secara khusus

Makalah ini berisi teknik pembesaran lobster air tawar secara cepat yang meliputi pemilihan lokasi, pemilihan benih, penebaran benih, perlakuan khusus kolam sebelum penebaran benih, hingga pemanenan.

Akhirnya penulis menyampaikan terima kasih kepada pengarang yang hendak membagi ilmu nya kepada penu;is sehingga penulis dapat membuat suatu karangan berupa artikel tentang budidaya lobster air tawar.

 

       Pendahuluan

 

Indonesia memiliki potensi besar sebagai wilayah pengembangan lobster air tawar karena memiliki dua musim.Sayangnya, hal ini tidak dibarengi dengan tersedianya Sumber Daya Manusia (SDM) yang andal dalam membudidayakan lobster air tawar.Kondisi ini menyebabkan lobster air tawar masih sulit diperoleh di pasaran dan harganya juga menjadi kurang terjangkau masyarakat luas. Lobster air tawar tergolong udang yang mudah dibudidayakan.
Selama ini lobster air tawar masih dibudidayakan dengan lahan dan modal besar.Padahal, usaha budi daya lobster air tawar juga bisa dikembangkan dalam skala usaha kecil, dengan hanya memanfaatkan lahan yang ada di sekitar rumah tinggal.Peminat lobster air tawar semakin banyak.Maklum, bisnis udang bercapit besar ini memang menggiurkan.Harga benih dan produk siap santapnya sama-sama selangit.Tak heran, jika orang pun berbondong-bondong membudidayakannya.Ada dua kunci penting dalam budi daya lobster air tawar, yakni aspek pembenihan dan pembesaran.Jika kedua aspek tersebut dikuasai dengan benar, keuntungan besar pasti bakal bisa kita dapatkan.

 

 

 

 

 

 

 

                                                                                                          BAB 1

                                                                                                      Perkenalan

Pertama kali diperkenalkan, lobster air tawar mendapat sambutan yang luar biasa.Bentuk dan warna tubuhnya yang unik membuat udang jenis ini banyak diminati.Warna udang ini biru mengkilap, sangat atraktif.Dua capit yang besar memberikan nilai esetis pada lobster air tawar.Secara alami, capitan ini digunakan untuk pertahanan diri dari serangan lawan. Atas pertimbangan tersebut, lobster air tawar banyak dibudidayakan di akuarium sebaga iudanghias

Perkembangan lobster air tawar diindonesia semakin pesat.Banyak orang yang membudidayakannya di akuarium, kolam semen skala kecil, hingga kolam yang luas dengan menejemen pemeliharaan yang intensif. Jenis yang banyak dikembangkan adalah Cherax quadricarinatusatau lebih dikenal dengan namared clawatau crayfish yang habitat aslinya berasal dari Australia.

Meskipun pada awal kedatangan lobster ini diperkenalkan .sebagai bagian dari lingkup bisnis ikan hias karena mempunyai warna yang indah, tetapi dlamm perjakanannya mengalah kearah konsumsi, citarasa lobster air tawar tidak kalahdengan lobster air laut. Rasa gurih dagingnya sangat terasajika dimasak dengan benar. Di Negara asalnya pun Australia lobster air tawar memang diajukan untuk konsumsi.

 

 

 

 

 

Klasifikasi

Kingdom             : Animalia

Filum                   :Arthropoda

Subfilum             : Crustacea

Kelas                    : Malacostraca

Subordo              : Pleocyemata

Infraordo            : Parastacoidea

Subfamili             : Parastacidae

Genus                  : Cherax, Procambarus dan Astacopsis

 

Spesies

-Cherax albartisii

-Cherax albidus-yabyy

-Cherax angustus

-Cherax aruangus

-Cherax barrette

-Cherax biracinatus

-Cherax boschmai

-Cherax buitendijkoe

-Cherax cairnsensis-smooth crayfish

-Cherax cartalacoolah

                                                                                                         BAB 2

                                                                                                    Pembahasan

 

2.1 Karakteristik Lobster Air Tawar

          Lobster air tawar adalah udang yang hidup di perairan darat (tawar). Meskipun secara umum hamper sama dengan jenis udang air tawar lainnya, tetapi lobster air tawar memiliki karakteristik yang bersifat khusus, sebagai berikut.

1.Lobster air tawar beraktivitas pada malam hari. Sementara pada siang hari, lobster air tawar cenderung bersembunyi di balik bebatuan atau naungan lain.

2.Lobster air tawar merupakan pemakan oportunitis, terutama sisa-sisa tumbuhan dan mikroba yang ditemukan didasar kolam. Jika sudah dewasa, lobster air tawar akan memakan segala jenisnmakanan (omnivore), terutama tumbu-tumbuha dan binatang air, baik yang masih dalam keadaan segar maupun yang telah membusuk.

3.Selama hidupnya, lobster air tawar sering kali berganti kulit (moulting), terutama pada fase juvenile (burayak0.

4.Lobster air tawar mempunyai sifat kanibal. Hal ii terutama terjadi pada saat kepadatan tinggi, kondisi lapar, dan tidak ada/kurang tempat persembunyian.

5.Ada kecenderungan, lobster air tawar berjalan dengan merambat/memanjat, bukan dengan berenang.

6.Salah satu sifat unik dari lobster air tawar yaitu pengembara. Lobster air tawar akan berpindah tempat, terutama jika terjadi perubahan lingkungan yang ekstrim.

7.Setelah kawin dan bertelur, induk betina akan menyendiri dan menjaga telurnya.

8.Lobster air tawar tidak mengenal musim kawin.

9.Meskipun berkolonia, lobster air tawar termasuk hewan territorial dalam areal yang terbatas’

10.Lobster air tawar dapat hidup selama kurang lebih selama 80 jam tanpa air pada suhu udara 12*C dan lembab.

11.Lobster air tawar cenderung mencari kucuran, rembesan, atau aliran air. Karakteristik ini dapat dimanfaatkan untuk merekayasa cara pada panen oleh pembudidaya.

12.Pada lingkungan yang baik, lobster air tawar relative tahan terhadap serangan penyakit.

13.Jika tempat hidupnya berupa tanah, kebiasaanya yaitu membuat lubang ketika kondisi air di kolam berkurang. Tujuannya untuk mencari air dan bertahan hidup.

14.Lobster air tawar cenderung menyukai perairan yang yang banyak mengandung oksigen DO/ Disolved Oksigen tinggi

15.Lobster air tawar cenderung memiliki sifat moulting, yaitu berganti kulit. Hal ini akan terjadi sepanjang hidupnya.

16.Tingkat ketahanan lobster air tawar terhadap stress cukup tinggi.

17. Lobster air tawar tidak tahan pada perubahan suhu air yang fluktuatif.

 

2.2 Menentukan lokasi budidaya

Salah satu penentu keberhasilan budidaya lobster air tawar adalah ketepatan dalam pemilihan lokasi usaha. Jika penentuan lokasi usaha tidak meleset, selama proses budidaya tidak akan ditemui kendala yang berarti, sehingga sasaran akhir dapat dicapai sesuai dengan rencana. Lokasi usaha budidaya lobster air tawar dikatakan tepat jika telah memenuhi pertimbangan beberapa aspek, yakni aspek social, aspek ekonomi, dan aspek teknis.

    1.     Ditinjau dari aspek social, usaha budidaya lobster air tawar harus bias menggunakansumberdaya yang terdapat disekita lokasi secara optimal. Sumber daya tersebut tersebut tidak hanya sumber alam, tetapi juga sumberdaya manusia, misalnya mengambil tenaga kerja dari daerah setempat. Selain itu, usaha budidaya lobster air tawar harus bertdampak positif terhadap masyarkat yang bermukiman disekitar lokasi usaha, sehingga faktor utama terjamin.

    2.     Ditinjau aspek ekonomi, hal terpenting yang perlu dipertimbangkan adalah kedekatan jarak lokasi usaha budidaya dengan pasar, tersedianya sarana jalan yang baik, tersedianya sarana transportasi dan komunikasi, serta dekat dengan tempat penjualan sarana dan prasarana budidaya.

     3.     Dari aspek teknis beberapa hal yang perlu dipertimbangka sebagai berikut

-memiliki pengetahuan yang cukup dalam hal teknis budiday. Jika perlu bias menggunakan konsultan yang telah berpegalaman menangani lobster air tawar.

-lokasi harus berdekatan dengan sumber air, sehingga pasokan air bersih ketempat pembudidaya terjamin, meskipun bias saja mengandalkan air PAM.

-lokasi tidak termasuk kawasan industry berpotensi menimbulkan pencemaran air.

 

2.3 Kualitas Dan Sumber Air

 

Sebelum budidaya dimula, sangat bijaksana jika sumber air menjadi pertimbanganyang cukup penting karenauntuk memilihara lobstermemerlukan air yang cukupbanyak.Selain jumlahnya mencukupi, airyang tersedia juga harus berkualitas bagus sehingga pertumbuhan lobster menjadi cepat. Penilaian terhadap kualitas air yang meliputi temperature, drajat keasaman (pH), kandungan garam (salinitas), kandunan amoniak, dan kekeruhan.

 

           a.     Kualitas Air

 

1.     Temperatur Air

 

Temperatur air yang ideal dalam pemeliharaan lobster air tawar adalah 24-31*C.

 

2.     Derajat Keasaman (pH)

 

Derajat Keasaman yang ideal untuk lobster air tawar ada pada kisaran 6-8, jika diluar kisaran itu, air perlu dimodifikasi dengan teknik tertentu.

 

3.     Kadar Garam (Salinitas)

 

Untuk mengukur kadar garam dalam air bias digunakan salinitas meter. Kandungan garam maksimal yang masih bias di toleransi oleh lobster air tawar yaitu 20 ppm.

 

4.     Kandungan Amonia

 

Amonia merupakan hasil dari pembuangan kotoran lobster yang jika dibiarkan dalam waktu lama akan terakumulasi dan menjadi racun bagi lobster. Karenanyam kadar ammonia dalam air perlu dipantau, yakni maksimum 1,2 ppm menggunakan test kit.

 

5.     Kekeruhan Air

 

Kekeruhan air mutlak diperhatikan ketika pemeliharaan lobster dilakukan dalam kolam tanah yang cenderung banyak mengandung lumpur. Sebenarnya, lobster senang dengan kondisi air yang keruh karena bias melindunginya dari serangan predator. Namun air keruh dapat menyebabkan penyumbatan saluran pernafasan bagi lobster

 

         b.     Sumber Air

Air yang bias digunakan untuk memelihara lobster air tawar adalah air tanah, air PAM, air sungai, dan mata air.

 

1.     Air Tanah

 

Air tanah relative bersih dibandingkan dengan air sungai yang rawan tercemar peptisida atau limbah rumah tangga. Air tanah relative lebih aman dari pada air PAM, karena air PAM lebih banyak mengandung khlorin dan kaporit.

 

2.     Air PAM

 

Air PAM dapat dimanfaatkan jika area budidaya berada ditengah-tengah kota dengan air tanah yang kualitasnya kurang bagus. Kelebihan air PAM dibandingkan dengan air adalah pH-nya stabil (di angka 7).

 

3.     Air Sungai

 

Air sungai memiliki kandungan O2  yang bagus dan kondisi pH-nya reatif stabil. Lokasi budidaya diusahakan berdekatan dengan sungai.Jika demikian, pilihan aliran sungai yang sepanjang aliran sungai itunmemang banyak digunakan untuk pemeliharaan ikan.

 

4.     Mata Air

 

Beberapa daerah tertentu yang memiliki mata air(artesis) bias dimanfaatkan untuk memelihara lobster air tawar. Mata air langsung bias memancar dengan sendirinya, karena tekanan airnya dari dalam tanah tinggiyang kemudian disalurkan melalui pipa atau saluran air menuju kekolam pembesaran.

 

2.4 Wadah Pemeliharaan

1.Akuarium

Akuarium dapat dipilih jika tidak memiliki lahan yang luas untuk memelihara lobster airt tawar.Berkat ukurannya yang tidak terlalu besar, akuarium dapat digunakan untuk pembenihan lobster.

2.Kolam Semen.

Keuntungan kolam semen adalah dapat digunakan untuk pemeliharaan, perkawinan, dan penetasan telur skaligus.Kolam semen dengan ukuran 4 x 5 meter dapat digunakan untuk menetaskan 10 ekor lobster yang siap bertelur, bahkan bias lebih.

 

Salah satu kelebihan bak fiber dapat dipindahkan jika belum memiliki rumah permanen alias masih mengontrak tetapi ingin berbisnis dengan membdidayakan lobster air tawar.

4.Kolam Karpet

Ada beberapa cara penggunaan karpet untuk kolam tanah

a.     Karpet dipasang disisi samping sebelah dalam kolam tanah. Bagian paling bawah karpet dimasukkan kedalam tanah sedalam 5-10 cm agar lobster tidak kabur dan predator tidak masuk kebawah karpet

b.     Karpet didirikan di sepanjang pematang dengan ketinggian sekitar 50 cm. Sama seperti cara pertama, bagian bawah karpet juga dibenamkan kedalam tanah dengan kedalaman 5-10 cm.

2.5 Tahap Pembesaran Benih

1. Pengadaan Benih

Kriteria umum dalam memilih benih lobster air tawar

a.     Benih harus berukuran 2 inci dengan umur sekitar 60-70 hari sejak menetas

b.     Ukuran benih seragam atau jika ada perbedaan ukuran antar benih, tidak lebih dari 55mm

c.      Benih terlihat aktif bergerak atau tidak diam saja

d.     Benih harus sehat dan tidak cacat

e.      Benih bebas dari serangan hama dan penyakit.

 

2.Perlakuan khusus pada kolam pembesaran.

Kolam tidak langsungdigunakan untuk pembesaran lobster.Namun kolam perlu diberlakukan khusus terlebih dahulu.Sebelum kolam diisi air terlebih dahulu disiapkan kotoran ayam yang murni (ayam petelur), pupuk urea, dan TSP.

3.Pengadaan Tempat Persembunyian

Setelah kolam diberikan kotoran ayam, pupuk urea, dan TSP serta didiamkan selama satu minggu, selanjutnya tebarkan tempat persembunyian berupa pipa paralon atau potongan bamboo secara merata keseluruh bagian kolam.

4.Penebaran benih

Setelah perlakuan khusus pada kolam dan pemberian tempat persembunyian maka kegiatan selanjutnya adalah penebaran benih.Sebagai gambaran bahwa pada pembesaran secara kontroversial, padat penenebaran benih lobster mencapai 50 ekor/m2.Namun untuk pembesaran secara cepat didalam kolam, padat penebaran benih lobster hanya 10 ekor/m2. Hal ini dimaksud agar lobster memilikinruang yang cukup untuk bergerak bebas dalam mencari makanan, tidak saling mengganggu,dan tidak saling memangsa.

5.Pengaliran air kolam

Adanya aliran air akan terjadi proses aerasi dalam kolam. Perlu juga dipahami bahwa kolam dengan dasar tanah akan terjadi proses aerasi secara alami.

6.Pemberian pakan

Agar pakan yang diberikan sesuai dengan kemampuan daya cerna lobster maka jumlahnya harus disesuaikandengan pertumbuhan lobster.Berdasarkan pengalaman, jumlah pakan yang diberikan 10 hari pertama sejak ditebar sebanyak 100 gram/hari/m2.Jumlah tersebut terus ditambah setiap sepuluh hari berikutnyasebanyak 50 gram.

 

7.Pencegahan hama dan penyakit

Hingga saat ini hama dan penyakit yang cukup mengganggu dalam proses pembesaran lobster air tawar masih jarang ditemukan. Namun demikian, peternak harus tetap waspada. Kodok adalah salah satu hama yang menggangu, terutama pada saat masih kecil. Untuk itu kolam harus dibersihkan secara berkala, caranyya kodok ditangkap dengan serokan laluy dibuang ketempat yang lain.

 

2.6 Pemanenan

1. Pemanenan untuk induk

Calon induk yang dipanen sebaiknya memiliki anggota tubuh yang lengkap jika dimaksudkan untuk dijual.Namun, jika untuk dipelihara sendiri untuk keperluan pembenihan maka tanpa capit besarpun asalkan berkualitas baik tetap dipanen.

2.Panen untuk konsumsi

Lobster siap dikonsumsi mulai bias dipanen pada umur 5 bulan. Lobster yang dipanen rata-rata sudah berukuran 5 inchi dengan berat rata-rata 80-90 gram per ekor atau terdapat 10-12 ekor dalam satu kilogram.

2.7 Pengemasan

1.Wadah pengemasn

Wadah untuk mengemas lobster seebenarnya banyak pilihan. Yang penting lobster dapat diangkut dengan aman menggunakan wadah pengemasn. Oleh karena lobster memiliki capit yang setiap saat bisa merobek maka wada h yang harus digunakan adalah terbuat dari sterofoam

 

2Proses pengemasan

a.Siapkan kotak sterofoam

b Masukkan air bersih hingga ketinggian 1-2cm

c.Masukkan lobster dalam kotak sterofoam. Setiap kotak (75 cm x 42 cm ) menampung sekitar 10 kg lobster

d. Tutup kotak sterofoam dan lakban bagian pinggirnya

e. Lobster siap dikirim

 

                                                                                                          BAB 3

                                                                                            Kesimpulan Dan Saran

 

3.1 Kesimpulan

Lobster air tawar adalah jenis lobster yang komoditasnya perikanan yang mulai banyak diminati oleh masyarakat. Selain itu untuk konsumsi, lobster air tawar juga dapat dijadikan sebagai penghias akuarium.Namun masyarakat lebih mengenal lobster air taear sebagai udang konsumsi yang memiliki cita rasa yang lebih gurih dan lezat.

Lobster air tawar adalah jenis lobster yang mudah dibudidayakan yaitu dengan memperhatikan beberapa hal tertentu seperti wadah, kualitas air, cara pembesaran sampai proses pemanenan. Jika semua cara dilaksanakan secara teratur, maka budidaya lobster air tawar akan berhasil baik. Dengan membudidayakan lobster air tawar maka seseorang akan mendapatkan keuntungan yang cukup banyak, karena lobster air tawar merupakan jenis lobster yang banyak diminati oleh kalangan masyarakat.

3.2 Saran

Diharapkan kepada orang yang ingin membudidayakan lobster air tawar ini sebaiknya harus memperhatikan secara mendetail tata cara budidaya ikan lele sehingga tidak akan mengalami kerugian.

 

 

                                                                                                 Daftar Pustaka

 

Kurniawan, Tony. Rudi, Hartono. (2006). Pembesanan lobster air tawar secara cepat. Penebar Swadaya. Jakarta

Setiawan, Cuncun. (2006). Teknik pembenihan dan car cepat pembesaran lobster air tawar.PT AgroMedia Pustaka

Lukito, Agung. Surip, Prayugo. (2007). Panduan lengkap lobster air tawar.Penebar Swadaya. Jakarta